Calender Events Waisak Di Borobudur

Waisak adalah hari Raya umat Budha untuk memeperingati hari lahir Sidharta Gautama. Upacara keagamaan Waisak dilaksanakan di Candi Mendut dan Candi Borobudur dan di ikuti biksu dan umat Budha dari berbagai negara. Prosesi perayaan upacara waisak diawali dengan pengambilan air jumprit di kabupaten Temanggung dan penyalaan obor menggunakan sumber api abadi Mrapen Kabupaten Grobogan. Puncak perayaan waisak dengan melakukan ritual mengelililngi Candi Bororbudur sebanyak 3 kali atau Pradaksina dan diakhiri prosesi pelepasan lampion yang selalu di nanti wisatawan. Berikut Event waisak di borobudur

Waisak tidak hanya menyaksikan pelepasan lampion namun waisak dimulai dengan Pindapata di magelang, lalu arak-arakan berjalan dari Candi Mendot ke Candi Borobudur.

Waisak di rayakan pada bulan Mei untuk memperingati 3 peristiwa penting yaitu :


  1. Lahirnya Pangeran Shiddarta di Taman lumbina pada tahun 623 S.M.
  2.  Pangeran Siddharta mencapai Penerangan Agung dan menjadi Budha di Buddha pada usia 35 tahun pada tahun 588 S.M.
  3. Buddha Gautama Parinibbana (wafat) di Kusinara pada usia 80 tahun pada tahun 543 S.M. 
Sebagai Umat islam saya merasa takjub menyaksikan banyak aliran nampak berbeda. Beda cara berdoa, beda warna baju, Tapi mereka tetap berdoa dan memuji Budha yang sama dengan beragam cara.Dan saat saya mendekati sebuah tenda tiba-tiba ada seorang Biksu sedang memebagikan sebuah makanan. Selain itu mereka tidak keberatan di tonton atau dipotret banyak orang, mereka tetap khusuk mejalankan ibadah mereka.
Detik - detik waisak ditandai dengan pemukulan gong 3 kali ,Menjelang Waisak, umat Buddha di Candi Borobudur menjalani meditasi yang dipimpin oleh Biksu, dan dilanjut dengan meditasi ribuan orang mendadak diam hening tanpa suara seorang biksu memimpin meditasi secara khusuk dan syuahduh.

suasana doa di candi borobudur
Gambar 1.1 Suasana saat doa di Candi Borobudur

Nah akhirnya yang saya tunggu - tunggu Acara utama dimulai yaitu BERDOA, berbagai aliran bergilir membaca doa semua umat duduk rapi dan ikhlas mengamini waalaupun beda aliran. Saya melihat itu tidak bisa membayankan jiakalau LDI, Ahmadiyah, Sunni bisa berdoa bareng dan mengamini dengan ikhlas walau kyai dari aliran lain, Itu baru berbeda tapi tetap satu :)

Acara selanjutnya Pelepasan Lampion, suasananya sangat mistis dan syahdu sekali :), lampion pertama di lepaskan biksu, nah suasananya makin dingin.Sebait doa demi doa terucap, rasa ngantuk dan letih saya hilang karena menyaksikan pelepasan lampion yang begitu indah.Sebelum lampion dilepas berbagai harapan ditulis di setiap lampion.

suasana pelepasan lampion di borobudur
Gambar 1.2 Suasana saat pelepasan Lampion




Menurut saya Lampion saat ini menjadi icon populer saya mengartikan terbangnya lampion ke langit simbol dari perdamaian, kasih sayang, dan doa. Ada juga yang mengartikan harapan atau doa yang diterbangkan ke langit yang lama kelamaan terlihat semakin jauh dari pandangan kita.

Sama seperti Budha pelepasan lampion sama seperti kebahagia tertinggi yang menjadi tujuan hidup seperti Nibbana yang manusia mencapai kesadaranyya dan terbebas dari hawa dan nafsu.

Posting Komentar

CHAT WHATSAPP
085 290 682 990