Produk Pariwisata Indonesia
Produk Pariwisata Indonesia dibanding dengan jenis-jenis
produk barang dan jasa lainnya memiliki ciri-ciri berbeda dan untuk
memahami bentuk serta wujud dari produk pariwisata, maka berikut ini
pengertian produk pariwisata yang dikemukanan oleh :
Simak juga artikel terkait tentang produk pariwisata oleh-oleh khas Jawa Tengah yaitu BATIK LASEM
- (Burkat dan Medlik), yaitu produk pariwisata dapat merupakan suatu susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari objek dan daya tarik wisata, transportasi, akomodasi dan hiburan, dimana tiap unsur produk pariwisata dipersiapkan oleh masing-masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah kepada konsumen (wisatawan/tourist).
- (Medlik dan Middleton), yaitu produk pariwisata terdiri dari bermacam-macam unsur yang merupakan suatu paket yang satu sama lainnya tidak terpisahkan serta memenuhi kebutuhan wisatawan sejak meninggalkan tempat tinggalnya sampai ketempat tujuannya dan kembali lagi ketempat asalnya.
Berdasarkan kedua pengertian ini, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 3(tiga) unsur yang membentuk suatu Produk Pariwisata, yaitu :
- Daya Tarik dari Destinasi
- Fasilitas dari Destinasi
- Kemudahan dari Destinasi
Selanjutnya ketiga unsur tersebut menyatu dan
menghasilkan citra terhadap suatu destinasi, apakah baik atau buruk.
Berikut ini terdapat sejumlah 6(enam) unsur produk pariwisata yang
membentuk suatu paket pariwisata terpadu yang diuraikan berdasarkan
kebutuhan wisatwan, antara lain:
- Objek dan Daya Tarik Wisata;
- Jasa Travel Agent & Tour Operator;
- Jasa Perusahaan Angkutan;
- Jasa Pelayanan Akomodasi, Restoran, Rekreasi dan Hiburan;
- Jasa Souvenir (Cinderamata);
- Jasa Perusahaan Pendukung.
Memahami produk pariwisata secara mendalam dapat
dilakukan dengan terlebih dahulu memehami ciri-ciri produk pariwisata,
antara lain:
- Tidak dapat dipindahkan
- Tidak memerlukan perantara (middlemen) untuk mencapai kepuasan
- Tidak dapat ditimbun atau disimpan
- Sangat dipengaruhi oleh faktor non ekonomis
- Tidak dapat dicoba atau dicicipi
- Sangat tergantung pada faktor manusia
- Memiliki tingkat resiko yang tinggi dalam hal investasi
- tidak memiliki standart atau ukuran yang objektif dalam menilai tingkat mutu produk.
Pengertian Produk Wisata
Produk wisata merupakan rangkaian dari berbagai
jasa yang saling terkait, yaitu jasa yang dihasilkan dari berbagai
perusahaan (segi ekonomis), jasa masyarakat (segi sosial) dan jasa alam.
Menurut Suswantoro (2007:75) pada hakekatnya
pengertian produk wisata “adalah keseluruhan palayanan yang diperoleh
dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat
tinggalnya sampai ke daerah tujuan wisata yang dipilihnya dan sampai
kembali kerumah dimana ia berangkat semula”
Produk wisata sebagai salah satu obyek penawaran dalam pemasaran pariwisata memiliki unsur-unsur utama yang terdiri 3 bagian (Oka A. Yoeti, 2002:211) :
- Daya tarik daerah tujuan wisata, termasuk didalamnya citra yang dibayangkan oleh wisatawan
- Fasilitas yang dimiliki daerah tujuan wisata, meliputi akomodasi, usaha pengolahan makanan, parkir, trasportasi, rekreasi dan lain-lain.
- Kemudahan untuk mencapai daerah tujuan wisata tersebut.
Mason (2000:46) dan Poerwanto (1998:53) telah membuat rumusan tentang komponen-komponen produk wisata yaitu :
- Atraksi, yaitu daya tarik wisata baik alam, budaya maupun buatan manusia seperti festival atau pentas seni
- Aksesbilitas, yaitu kemudahan dalam memperoleh atau mencapai tujuan wisata seperti organisasi kepariwisataan (travel agent)
- Amenities yaitu fasilitas untuk memperoleh kesenangan. Dalam hal ini dapat berbentuk akomodasi, kebersihan dan keramahtamahan
- Networking, yaitu jaringan kerjasama yang berkaitan dengan produk yang ditawarkan baik lokal, nasional maupun internasional.
Produk Wisata
Produk wisata merupakan sesuatu yang dapat
ditawarkan kepada wisatawan untuk mengunjungi sebuah daerah tujuan
wisata. Produk wisata dapat berupa alam, budaya serta hasil kerajinan
masyarakat. Ada beberapa pendapat yang dikemukan oleh para ahli terhadap
pengertian produk pariwisata, diantaranya :
- Menurut Gooddall (1991: 63), produk wisata dimulai dari ketersediaan sumber yang berwujud (tangible) hingga tak berwujud (intangible) dan secara totalitas lebih condong kepada kategori jasa yang tak berwujud (intangible).
- Menurut Burns and Holden (1989:172) produk wisata dinyatakan sebagai segala sesuatu yang dapat dijual dan diproduksi dengan menggabungkan faktor produksi, konsumen yang tertarik pada tempat-tempat yang menarik, kebudayaan asli dan festival-festival kebudayaan.
- Menurut Kotler dan Amstrong (1989:463) yaitu sebagai sesuatu yang ditawarkan kepada konsumen atau pangsa pasar untuk memuaskan kemauan dan keinginan termasuk di dalam objek fisik, layanan, SDM yang terlibat didalam organisasi dan terobosan atau ide-ide baru.
- Suwantoro (1997:49), berpendapat produk wisata merupakan keseluruhan pelayanan yang diperoleh dan dirasakan atau dinikmati wisatawan semenjak ia meninggalkan tempat tinggalnya, sampai ke daerah tujuan wisata yang telah dipilihnya dan kembali ke rumah dimana ia berangkat semula.
- Bukart dan Medlik (dalam Yoeti,1986:151) mendeskripsikan produk wisata sebagai susunan produk yang terpadu, yang terdiri dari obyek wisata, atraksi wisata, transportasi (jasa angkutan), akomodasi dan hiburan di mana tiap unsur dipersiapkan oleh masing-masing perusahaan dan ditawarkan secara terpisah.
Simak juga artikel terkait tentang produk pariwisata oleh-oleh khas Jawa Tengah yaitu BATIK LASEM
Posting Komentar